Senin, 01 April 2013

Memilih baju untuk pernikahan

Memilih baju untuk pernikahan

Memilih baju untuk pernikahan
Memilih baju untuk pernikahan
Memilih baju untuk pernikahan – Perkawinan adalah menjadi hal yang sangat istimewa bagi kita semua, biasanya dalam merencanakan acara perkasinan banyak sekali hal hal yang perlu di persiapkan, di antaranya adalah baju pengantin, dalam hal ini kita akan membahas Memilih baju untuk pernikahan agar mendapatkan hasil yg memuaskan.


Kesan tradisional sangat kental saat menyaksikan rancangan Era Sukamto dan Tuty Cholid pada pagelaran IPMI Trend Show 2012 bertajuk ‘Acceleration’.
Didukung Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, keduanya menampilkan pakaian tradisional Makassar yang telah dimodifikasi menggunakan bahan-bahan kerajinan masyarakat lokal seperti kain tenun ikat, tenun ATBM, serta kain sutera Makassar.
Era Sukamto hadir dengan koleksi bertemakan ‘Swargaloka’. Ia mencoba menerjemahkan kecantikan wanita yang hidup dalam keberagaman budaya dan memiliki hasrat untuk menemukan surga dalam dirinya. Ia mengawinkan budaya Jawa dan Bugis lewat perpaduan baju bodo dan kebaya, serta teknik lilit kerajaan Bugis dan Jawa.
“Pakaian etnis seperti kebaya saat ini sudah salah kaprah sehingga tidak kelihatan nilai-nilai tradisionalnya lagi. Saya sebagai desainer ingin mengembangkan kreativitas tanpa batas tapi juga tidak ingin merusak nilai-nilai dari etnisnya sendiri,” ujarnya.
Desainer cantik ini menggabungkan budaya Jawa dan Bugis bukan tanpa sebab. Menurutnya, kedua budaya memiliki inner connection yang telah lama terlihat pada sejarah lewat politik beusan pada masa kerajaan.
“Dulu, wanita Makassar menggunakan kain dengan teknik dodotan sama seperti di Jawa. Inilah keterkaitannya. Tapi di Makassar dikempit, kalau di Jawa kain itu disampir,” ia menambahkan.
Meski terinspirasi dari baju bodo Makassar, Era tidak terpancing menggunakan warna-warna berani yang mencolok untuk Memilih baju untuk pernikahan. Ia justru menggunakan warna-warna yang lebih kalem. “Saya memang sengaja memilih warna yang lebih kalem karena tren warna di tahun 2012 akan lebih lembut,” ujarnya.
Kolaborasi Bugis dan Jawa sangat terlihat pada baju pengantin yang dipamerkan. Model menggunakan dodotan berwarna merah marun yang dipadu dengan kain tenun Bugis dan batik Yogyakarta. Riasannya pun dipilih menggunakan paes ageng khas Keraton Yogyakarta.
Sementara Tuty Cholid hadir dengan perpaduan budaya yang lebih mengakar. Rancangannya bertemakan ‘Baine Gammara’, yang dalam bahasa Sulawesi Selatan berarti wanita cantik. Mengolaborasikan budaya Bugis, Cina dan India.
Tuty menggunakan berbagai macam tenun dari Sulawesi Selatan seperti tenun ikat, tenun sungkit, dan tenun ATBM. Ia pun mengangkat warna-warna berani khas Makassar menjadi tren warna 2012. “Saya ingin menjadikan baju bodo dan sarung khas Makassar sebagai tren global,” tuturnya.
Artikel yang berhubungan dengan  Memilih baju untuk pernikahan : Busana pernikahan, baju pernikahan muslim, baju pernikahan jawa, baju pernikahan adat jawa, baju pernikahan 2012, baju pernikahan ashanty, baju pernikahan kate middleton, baju pernikahan adat pernikahan jawa
Advertisement

Tidak ada komentar:

Posting Komentar